۞ السَّــــــلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْــــــكُÙ…ْ
ÙˆَرَØْÙ…َــةُ اللــــهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُــــــــــهُ ۞
۞ بســـــــــــــم اللّـــه
الرّØÙ…ٰÙ†
الرّØيـــــــــــــم
۞
-----------------------------------------------------------------------
Ayo Bangun Desa - Ruang Desa, sebuah aplikasi daring (android) menjadi jawaban bagi para pegiat desa yang kesulitan berkonsultasi tentang desa.
Foto: Kemendesa, PDTT |
Misalnya, hal yang berkaitan dengan Undang-Undang Desa, Dana Desa maupun Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Aplikasi ini akan mulai digunakan terhitung Bulan Maret tahun ini (2017).
Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko
Sandjojo, mengatakan, aplikasi ini juga menjadi jawaban atas minimnya
jumlah pendamping desa, di mana saat ini satu pendamping desa masih
menangani 4 desa sekaligus. Lewat aplikasi ini, perangkat desa,
pendamping desa, dan tenaga ahli dapat saling berkonsultasi dan
mendapatkan notifikasi atau informasi tentang desa hanya dengan
menggunakan ponsel.
“Satu
pendamping menangani 4 desa, jadi tidak tentu pendamping desa ada di
desa itu. Masyarakat dan pejabat desa kalau ada pertanyaan bisa langsung
cepat dijawab. Selain ada jawaban digital, aplikasi ini juga bisa
langsung akses ke pendamping desa di wilayahnya masing-masing,” ujarnya
pada launching Aplikasi Ruang Desa di Kalibata, Jakarta, Selasa (31/01).
Selain itu,
menurutnya aplikasi ini juga akan menyediakan data real time bagi
pemerintah. Hal tersebut menjadi penting agar kebijakan-kebijakan yang
diberikan pemerintah terhadap desa akan lebih akurat, cepat, dan tepat.
Apalagi dalam aplikasi ini, terdapat ruang khusus yang dapat memantau
complain (keluhan) desa.
“Desa kita
banyak, tanpa digital tidak mungkin 74.910 desa dapat data yang real
time. Sehingga kalau data akurat, semoga kebijakan kita juga akurat dan
cepat. Diharapkan kalau ada masalah, proses penyelesaiannya juga lebih
cepat,” paparnya.
Terkait
koneksi jaringan internet, Menteri Eko mengatakan bukan lagi menjadi
masalah untuk penggunaan aplikasi ini. Sebab 70 persen desa di Indonesia
saat ini telah terkoneksi internet. Bahkan telah memiliki website dan
e-commerce. “Yang 30 persen selebihnya tahun ini, semoga bisa
dipastikan bahwa desa-desa akan terjangkau oleh internet,” ujarnya.
Adapun user
(pengguna) dari aplikasi Ruang Desa adalah fasilitator (pendamping desa
dan tenaga ahli) dan perangkat desa. Aplikasi ini dapat diunduh secara
gratis. Sebagai tahap awal, Kemendes PDTT dan Ruangguru.com akan mengadakan pelatihan penggunaan aplikasi Ruang Desa di tiga provinsi, yakni Aceh, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Timur.
“Kan ini
masih baru, maka 3 provinsi ini akan dijadikan model. Dari situ kalau
ada masalah akan kita perbaiki. Kalau sudah sempurna akan kita perluas,”
ujarnya.
Di sisi
lain, Kepala Balilatfo Kemendes PDTT, M. Nurdin mengatakan, uji coba
penggunaan aplikasi ini akan dilakukan akan dilakukan hingga bulan Juni
mendatang. Ia berharap, aplikasi tersebut dapat bermanfaat terutama
dalam menjawab pertanyaan mengenai BUMDes, perencanaan, serta
pengelolaan desa.
“Ini adalah
langkah awal untuk mewujudkan Nawacita membangun Indonesia dari daerah
pinggiran. Dan akan terus mengalami perubahan menyesuaikan perkembangan
dan masukan dari desa,” ujarnya. (Sumber: Kemendesa)
۞
الØمد
لله
ربّ
العٰلمين
۞
-----------------------------------------------------------------------
0 komentar:
Posting Komentar