Bangun Desa Melalui Perangkat Digital ~ LPMD Balaroa Pewunu

AAAAAAAAAAAAA

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

Senin, 28 November 2016

Bangun Desa Melalui Perangkat Digital

Peringkat dan Tampilan:
{[["☆","★"]]}
Silahkan bagikan :
۞ السَّــــــلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْــــــكُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َــةُ اللــــهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُــــــــــهُ ۞
۞ بســـــــــــــم اللّـــه الرّحمٰÙ† الرّحيـــــــــــــم ۞
-----------------------------------------------------------------------

          Festival Desa TIK merupakan salah satu dari perwujudan Nawacita butir ketiga, yakni ‘Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan Memperkuat Daerah dan Desa dalam Kerangka Negara Kesatuan’. Selain memberikan bantuan material seperti peralatan teknologi (komputer, kabel, dan lain-lain), sumber daya manusia di desa juga harus dipersiapkan sehingga mereka memiliki kualitas baik pada kemampuan teknis seperti pemahaman pemanfaatan internet.

“Salah satu rencana kami adalah mengimplementasikan program lima tahap: desa bersuara, desa mandiri teknologi, desa pelayan publik, desa kelola sumber daya, dan desa mandiri-berdaulat,” kata Direktur Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary di Jakarta, Rabu (13/09/2016).

          Festival Desa TIK merupakan festival tahunan yang ditujukan untuk memberdayakan komunitas desa agar mereka lebih partisipatif dan produktif melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Festival Desa TIK menjadi sangat penting karena dengan desa dipastikan memiliki alat atau medium untuk menjadi mampu atau capable. Komunitas pedesaan akan banyak tertolong melalui proses belajar dari materi yang diberikan dalam festival ini. “Kota banyak gula namun kurang oksigen, sedangkan desa banyak oksigen namun kurang gula, maka dari itu harus ada hubungan timbal balik yang baik antara desa dan kota,” kata Budiman Sudjatmiko.

Ia memaparkan, banyak rencana yang sudah dipersiapkan untuk memberikan pertolongan dan asistensi kepada masyarakat desa. “Kami sudah mempersiapkan aplikasi eyeball yang memungkinkan masyarakat desa untuk mendapatkan teknologi yang terkonvergensi, serta men-supply bandwidth rendah yang terjangkau sehingga mereka mendapatkan kemudahan”, tegas Budiman.

Sementara itu, Hanibal Hamidi menegaskan, desa online telah menjadi komitmen Kementerian Desa. Pihaknya pun sudah memetakan banyaknya desa yang belum tersedia infrastruktur memadai. “Kita harus bekerja sama sehingga pembagian peran dalam pelaksanaan program-program TIK desa akan lebih jelas dan mudah,” tegas Hanibal Hamidi.

Dalam kesempatan Festival Desa TIK kali ini, diharapkan platform bukan hanya menjadi bahan yang difokuskan, namun kontennya juga. “Kita harus mengingat bahwa teknologi hanyalah medium, sedangkan unsur manusia adalah jiwa yang dapat menghidupi teknologi itu,” kata Ariani Djalal, Tenaga Ahli Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan.  Ia berharap agar Festival Desa TIK di Papua dapat menjadi role model ideal yang bisa dicontoh dan diterapkan oleh desa-desa lainnya. “Kita harus rencanakan bersama bagaimana teknologi bisa menjadi metode blusukan yang menyentuh semua masyarakat di desa,” pungkas Ariani. (sumber: ksp.go.id)

۞ الحمد لله ربّ العٰلمين ۞

-----------------------------------------------------------------------
----------------- Semoga Bermanfaat. By: LPMD Balaroa Pewunu -----------------------

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.lpmd-balaroapewunu.web.id/2016/08/membangun-desa-dimulai-dari-membangun.html
Kareba
sss
Line marketing!
Mau Jago Jualan di instagram?
optimasi toko online
Mau Bisis berkah omset milyaran?