۞ السَّــــــلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْــــــكُÙ…ْ
ÙˆَرَØْÙ…َــةُ اللــــهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُــــــــــهُ ۞
۞ بســـــــــــــم اللّـــه
الرّØÙ…ٰÙ†
الرّØيـــــــــــــم
۞
-----------------------------------------------------------------------
Bicara tentang SiLPA maupun SILPA
akan selalu berhubungan dengan pembiayaan. Pembiayaan adalah setiap penerimaan
yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali,
baik pada tahunanggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang
dalam penganggaran pemerintah terutamadimaksudkan untuk menutupdefisit atau
memanfaatkan surplus anggaran.
Pembiayaan untuk menutupdefisit anggaran sering
disebut sebagai penerimaan pembiayaan. Sebaliknya, pembiayaan yang dilakukan
untuk memanfaatkan surplus disebut dengan pengeluaran pembiayaan.
Kembali ke
pertanyaan pada judul di atas, sekilas pertanyaan tersebut adalah biasa saja.
Tapi tunggu dulu, yangsatu SilPA (dengan huruf i kecil) dan yang satu lagi
SILPA (dengan huruf i besar/kapital). Apa perbedaanyahanya pada huruf
"i" itu? Tentu saja tidak.
SiLPA (dengan huruf i kecil) adalah Sisa
Lebih Perhitungan Anggaran, yaitu selisih lebih realisasi penerimaan dan
pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran. Misalnya realisasi
penerimaan daerah tahun anggaran 2008adalah Rp571 milyar sedangkan realisasi
pengeluaran daerah adalah Rp524 milyar, maka SiLPA-nya adalah
Rp47milyar.
Sedangkan SILPA (dengan huruf i besar/kapital) adalah Sisa Lebih
Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenan.Yaitu selisih antara surplus/defisit
anggaran dengan pembiayaan netto. Dalam penyusunan APBD angka SILPAini
seharusnya sama dengan nol. Artinya bahwa penerimaan pembiayaan harus dapat
menutup defisit anggaranyang terjadi.
Jika angka SILPA-nya positif berarti bahwa
ada pembiayaan netto setelah dikurangi dengandefisit anggaran, masih tersisa
(misalnya (Rp2 milyar). Atau dengan penjelasan lain bahwa secara anggaran masih
ada dana dari penerimaan pembiyaan yang Rp2 milyar tersebut yang belum
dimanfaatkan untuk membiayai Belanja Daerahdan/atau Pengeluaran Pembiayaan
Daerah.
Bagaimana pula jika SILPA angkanya negarif?Jika angka SILPA-nya negatif
berarti bahwa pembiayaan netto belum dapat menutupdefisit anggaranyangterjadi.
Untuk itu perlu dicari jalan keluarnya. Misalnya dengan mengusahakan sumber-sumber
penerimaan pembiayaan yang lain seperti utang dan lain sebagainya. Atau dengan
mengurangi Belanja dan atau pengeluaran pembiayaan sehingga angka SILPA ini
sama dengan nol.
Defisit Anggaran adalah selisih
kurang antara pendapatan dan belanja. Untuk APBD, Defisit Anggaran Daerahadalah
selisih kurang antara pendapatan daerah dan belanja daerah. Misalnya Kabupaten
A total seluruhPendapatan Daerahnya adalah Rp659 milyar dan Belanja Daerahnya
Rp706 milyar, maka defisit APBDnyaadalah Rp47 milyar.
Bagaimana
untuk menutup defisit tersebut? Defisit APBD dapat ditutup dari
sumber-sumber penerimaan pembiayaan yang
meliputi :
a. sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) daerah tahun sebelumnya;
b. pencairan dana cadangan;
c. hasil penjualan kekayaan daerah yang
dipisahkan;
d. penerimaan pinjaman; dan/atau
e. penerimaan kembali pemberian
pinjaman.
Dari uraian di atas tergambar bahwa salah satu sumber pembiayaan
daerah untuk menutup defisit anggaran adalahSisa Lebih Perhitungan Anggaran
(SiLPA) daerah tahun sebelumnya. Sesuai dengan data dari websiteDirjen
Perimbangan Keuangan Departemen KeuanganRI
(http://www.djpk.depkeu.go.id/linkdata/apbd2009/A2009.htm) pada tahun anggaran
2009, hampir semuaAPBD Provinsi dan Kabupaten/Kota di Indonesia APBDnya
mengalami defisit. Namun setelah ditelusuri lebihlanjut kebanyakan (tidak
semua) defisit tersebut ternyata sama dengan SilPA tahun anggaran
sebelumnya(2008). Apa artinya ini? Artinya bahwa defisit APBD Provinsi dan
Kabupaten/Kota tersebut "aman" dalam artitelah tertutup tanpa melakukan
pinjaman atau upaya lain seperti pencairan dana cadangan, menjual
kekayaandaerah yang dipisahkan atau penerimaan kembali pemberian pinjaman.
۞
الØمد
لله
ربّ
العٰلمين
۞
-----------------------------------------------------------------------
0 komentar:
Posting Komentar