۞ السَّــــــلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْــــــكُÙ…ْ
ÙˆَرَØْÙ…َــةُ اللــــهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُــــــــــهُ ۞
۞ بســـــــــــــم اللّـــه
الرّØÙ…ٰÙ†
الرّØيـــــــــــــم
۞
-----------------------------------------------------------------------
Generasi muda adalah the leader of
tomorrow. Makanya di tangan kaum mudalah nasib sebuah bangsa dipertaruhkan.
Jika kaum mudanya memiliki semangat dan kemampuan untuk membangun bangsa dan
negaranya, maka sesungguhnya semuanya itu akan kembali kepadanya. Hasil
pembangunan dalam aspek apapun sebenarnya adalah untuk kepentingan dirinya dan
masyarakatnya.
Hampir semua hal yang menyangkut
perubahan, selalu dikaitkan peranan pemuda. Sejarah membuktikan,di berbagai
belahan dunia, perubahan sosial-politik menempatkan pemuda pada baris terdepan.
Peranannya menyeluruh, tak hanya mata air, tapi juga hulu, hilir sampai muara,
bahkan pemuda sebagai sumber energi perubahan itu sendiri
Sekarang adalah sudah saatnya, bagi kita
pemuda Indonesia, untuk kembali berkaca dan mengambil serpihan-serpihan warisan
1928, yang telah terkoyak-koyak. Dahulu, ketika transportasi masih sulit,
komunikasi belum secanggih sekarang, mereka pemuda Indonesia di masa itu, telah
memiliki semangat kebersamaan yang luar biasa. Mereka bersatu padu membangun
persatuan nasional, guna melawan imperialisme yang telah menindas seluruh
elemen bangsa Indonesia. Saat ini, ketika tiap hari kita dimanja oleh
kecanggihan teknologi, yang memungkinkan kita para pemuda Indonesia untuk
berkomunikasi intens tiap hari, mengapa malah semangat kebersamaan itu menjadi
semakin terpecah-pecah? Padahal, sekarang kita juga memiliki musuh bersama
(common enemy), yang tidak bisa dihadapi sendiri-sendiri. Perlu kebersamaan
untuk menangkal badai besar globalisasi dan neoliberalisme, sebagai wujud nyata
dari neo-imperilisme. Neoliberlisme telah melumpuhkan sendi-sendi bangsa
Indonesia sedikit demi sedikit, yang akibatnya lebih berbahaya dibandingkan
dengan imperialisme di masa yang lalu.
1. Filosofis
Peranan pemuda dalam perjalanan
sejarah bangsa Indonesia memang bersifat dominan dan monumental. Di era
pra-kemerdekaan maupun di era kemerdekaan, pemuda selalu tampil dengan jiwa
kepeloporan, kejuangan, dan patriotismenya dalam mengusung perubahan dan
pembaharuan. Karya-karya monumental pemuda itu dapat ditelusuri melalui
peristiwa bersejarah antara lain; Boedi Oetomo (20 Mei 1908) yang kemudian
diperingati sebagai Kebangkitan Nasional, Sumpah Pemuda(28 Oktober 1928),
Proklamasi Kemerdekaan (17 Agustus 1945), transisi politik 1966, dan Gerakan
Reformasi 1998.
Peristiwa lahirnya Boedi Oetomo
1908 menjadi bukti bahwa pemuda Indonesia memiliki inisiatif untuk mengubah
peradaban bangsanya. Ketika itu, menyaksikan metoda perjuangan kemerdekaan yang
masih mengandalkan sentimen kedaerahan (etnosentrisme), pemuda berinisiatif
untuk mengubah strategi perjuangan kemerdekaan dalam konteks peradaban yang
lebih maju, yakni dengan memasuki fase perjuangan berbasis kesadaran kebangsaan
(nasionalisme), untuk menggantikan semangat kedaerahan yang bersifat sporadis
dan berdimensi sempit.
Pada peristiwa Sumpah Pemuda
1928, pemuda kembali menunjukkan perannya sebagai pengubah peradaban bangsa.
Sumpah Pemuda merupakan fase terpenting yang dicetuskan pemuda dalam prosesi
kelahiran nation-state Indonesia. Secara prinsip, Sumpah Pemuda merupakan
kesepakatan sosial (social agreement) dari segenap komponen rakyat demi
melahirkan entitas “Indonesia”. Halmana disusul oleh kesepakatan politik Para
Pendiri Bangsa berupa Proklamasi Kemerdekaan 1945 yang melahirkan negara
Indonesia merdeka yang berbasiskan pada platform dasar: NKRI, Pancasila, dan
UUD 1945 alinea ke IV yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Di setiap babak sejarah bangsa
ini, pemuda selalu berusaha mempertahankan idealisme kejuangan dan militansi
gerakannya. Seusai kemerdekaan, pemuda secara konsisten tetap berikhtiar dan
berperan dalam menentukan hitam-putihnya masa depan negeri ini. Di era
pembangunan yang ditandai oleh beberapa kali pergantian rezim kekuasaan, pemuda
menunjukkan bargaining position yang kuat, termasuk ketika Indonesia memasuki
era transisi demokrasi bernama gerakan reformasi. Sejarah pergerakan nasional
telah membuktikan bahwa pemuda memiliki posisi dan peran strategis dalam
mengubah peradaban bangsanya.
Pemuda yang punya filosofi inilah
yang akan melanjutkan perjuangan
bangsa, bukan pemuda tanpa
filosofi. Pemuda tanpa filosofi di sini
mengacu kepada golongan pemuda
yang sekedar mencari karir politik untuk
kehidupan pribadi, termasuk
keturunan para elit tua yang sedang berkuasa
sekarang ini. Sedangkan pemuda yang menanamkan filosofi
pada dirinya memiliki :
Ø
Potensi
Potensi adalah sebagai sesuatu
yang mesti dikenali dan diwujudkan. Potensi yang tidak ditampakkan tidak akan
mampu menciptakan reputasi, potensi yang tersembunyi apabila diusahakan untuk
ditampakkan akan menjadi kekuatan dan kelebihan. Manusia bisa menciptakan masa
depan yang gemilang dengan karya dan segenap kekuatan yang terpendam di masa
kini.
Potensi-potensi Generasi Muda
Potensi-potensi yang terdapat
pada generasi muda yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :
a. Idealisme dan Daya Kritis
Secara sosiologis generasi muda
belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam
tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru. Pengejawantahan idealisme
dan daya kritis perlu dilengkapi landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.
b. Dinamika dan Kreativitas
Adanya idealisme pada generasi
muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni
kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan, dan
penyempurnaan kekurangan yang ada ataupun mengemukakan gagasan yang baru.
c. Keberanian Mengambil Resiko
Perubahan dan pembaharuan
termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal.
Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan. Generasi
muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang mengandung resiko. Untuk itu
diperlukan kesiapan pengetahuan, perhitungan, dan keterampilan dari generasi
muda sehingga mampu memberi kualitas yang baik untuk berani mengambil resiko.
d. Optimis dan Kegairahan
Semangat
Kegagalan tidak menyebabkan
generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki
generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba lebih maju lagi.
e. Sikap Kemandirian dan Disiplin
Murni
Generasi muda memiliki keinginan
untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya. Sikap kemandirian itu perlu
dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya agar mereka dapat
menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.
f. Terdidik
Walaupun dengan memperhitungkan
faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti kualitatif maupun dalam
arti kuantitatif, generasi muda secara relatif lebih terpeljar karena lebih
terbukanya kesempatan belajar dari generasi pendahulunya.
g. Keanekaragaman dalam Persatuan
dan Kesatuan.
Keanekaragaman generasi muda
merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut
dapat menjadi hambatan jika dihayati secara sempit dan eksklusif. Akan tetapi,
keanekaragaman masyarakat Indonesia merupakan potensi dinamis dan kreatif jika
ditempatka dalam kerangka integrasi nasional yang didasarkan pada semangat
sumpah pemuda serta kesamaan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
h. Patriotisme dan Nasionalisme
Pemupukan rasa kebanggaan,
kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda
perlu digalakkan karena pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian
dan kesiapan mereka untuk membela dan mempertahankan NKRI dari segala bentuk
ancaman. Dengan tekad dan semangat ini, generasi muda perlu dilibatkan dalam
setiap usaha dan pemantapan ketahanan dan pertahanan nasional.
i. Sikap Kesatria
Kemurnian idealisme, keberanian,
semangat pengabdian dan pengorbanan serta rasa tanggung jawab sosial yang
tinngi adalah unsur-unsur yang perlu dipupuk dan dikembangkan dikalangan
generasi muda Indonesia sebagai pembela dan penegak kebenaran dan keadilan bagi
masyarakat dan bangsa.
j. Kemampuan Penguasaan Ilmu dan
Teknologi
Generasi muda dapat berperan
secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila secara
fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan Dinamisator terhadap
lingkungannya yang lebih terbelakang dalam ilmu dan pendidilkan serta penerapan
teknologi, baik yang maju, maupun yang sederhana.
Ø
Kompetensi
kompetensi dapat digambarkan
sebagai kemampuan untuk melaksanakan satu tugas, peran atau tugas, kemampuan
mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan-ketrampilan, sikap-sikap dan
nilai-nilai pribadi, dan kemampuan untuk membangun pengetahuan dan keterampilan
yang didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan.
Definisi kompetensi yang dipahami
selama ini adalah mencakup penguasaan terhadap 3 jenis kemampuan, yaitu:
pengetahuan (knowledge, science), keterampilan teknis (skill, teknologi) dan
sikap perilaku (attitude). Kompetensi haruslah dimaknai kembali sebagai
pengembangan integritas pribadi yang dilandasi iman yang kuat sebagai
fondasinya(SQ), baru kemudian dapat membangun hubungan yang tulus/ikhlas dengan
sesama (EQ), dan akhirnya barulah penguasaan IPTEK melalui IQ bisa bermanfaat
untuk membangun bisnis yang etis dalam rangka mencapai tujuan kemakmuran
bersama bagi para stakeholders, tidak hanya untuk kepentingan ego pribadi.
Ø
Profesi
Profesi adalah pekerjaan yang
membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu
profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi
dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Profesi adalah
pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi mempunyai
karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya.
Ø
Profesional
Seseorang yang memiliki suatu
profesi tertentu, disebut profesional. Profesional adalah orang yang mempunyai
profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan
mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Profesional adalah melaksanakan
pekerjaan yang seharusnya dilaksanakan oleh seseorang dengan mematuhi peraturan
dan norma-norma yang berlaku baik tertulis maupun tidak tertulis dan melaksanakan
pekerjaannya tersebut dengan sebaik-baiknya.
2. Perspektif
Adapun paradigma pemuda sebagai
social category dapat dimaknai dari tiga perspektif, yakni: Pertama, perspektif
filosofis; bahwa pemuda sebagaimana kodrat manusia adalah makhluk sosial (homo
socius) yang memiliki peran eksistensial dengan beragam dimensi antara lain
dimensi sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Artinya, secara kodrati pemuda
mesti menjalankan peran eksistensialnya sebagai makhluk sosial.
Kedua, perspektif historis; pasca
gerakan reformasi 1998, terjadi pergeseran paradigma di semua lini publik. Di
masa lalu, pemuda cenderung diposisikan sebagai komoditas politik sehingga
mengakibatkan bargaining position pemuda menjadi amat lemah. Halmana
mengakibatkan kurang terapresiasinya pemuda yang berada di luar area kelompok
elite. Pergeseran paradigma pemuda sebagai social category dimaksudkan untuk
memposisikan pemuda sebagai aset strategis bangsa.
Ketiga, perspektif kompetensi;
bahwa pemuda merupakan segmen warga negara yang memiliki aneka kompetensi yang
dapat memberikan kemaslahatan bagi bangsa dan negara. Paradigma pemuda sebagai
social category sesungguhnya hendak menegaskan bahwa apresiasi terhadap \pemuda
melingkupi seluruh lapis profesi pemuda termasuk yang memilih politik sebagai
domain praksis profesionalnya. Artinya, para pemuda yang memipemuda itu tapi
justru hendak menegaskan bahwa hak-hak politik merupakan bagian yang tidak
terpisahkan (inherent) dari eksistensi pemuda sebagai social category.
3. Stratifikasi Sosial
Pitirim A. Sorokin bahwa
pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam
kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya
lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada
lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial.
Jenis-Jenis Stratifikasi Sosial :
Menurut Soerjono Soekanto,
dilihat dari sifatnya pelapisan sosial dibedakan menjadi sistem pelapisan
sosial tertutup, sistem pelapisan sosial terbuka, dan sistem pelapisan sosial
campuran.
a) Stratifikasi Sosial Tertutup
(Closed Social Stratification)
Stratifikasi ini adalah
stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas
vertikal. Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada mobilitas
horisontal saja.Contoh: Sistem kasta pada kaum Sudra tidak bisa pindah posisi
naik di lapisan Brahmana.
b) Stratifikasi Sosial Terbuka
(Opened Social Stratification)
Stratifikasi ini bersifat dinamis
karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata dapat bebas melakukan
mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal. Contoh:
Seorang miskin karena usahanya
bisa menjadi kaya, atau sebaliknya.
Seorang yang tidak/kurang
pendidikan akan dapat memperoleh pendidikan asal ada niat dan usaha.
c) Stratifikasi Sosial Campuran
Stratifikasi sosial campuran
merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka. Misalnya, seorang
Bali berkasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali, namun apabila ia
pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah. Maka, ia harus
menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di Jakarta.
4. Azas Pembinanan
1. Asas edukatif, pembinaan dan
pengembangan oleh unsur diluar generasi muda da sesama generasi muda.
2. Asas persatuan dan kesatuan bangsa
3. Asas swakarsa, menumbuhkan kemauan
generasi muda untuk membina dan mengembangkan diri sendiri dan lingkungannya.
4. Asas keselarasan terpadu
5. Asas pendayagunaan dan fungsionalisasi,
makin banyaknya organisasi pemuda yang ada maka perlu diadakan penataan untuk
meningkatkan daya guna dan hasil guna bagi pelaksanaan program-program generasi
muda dalam pembangunan nasional.
Arah pembinaan dan pengembangan
generasi muda :
1. Berorientasi pada Tuhan YME, nilai-nilai
kerohanian dan falsafah hidup pancasila.
2. Orientasi kedalam terhadap dirinya
sendiri, mengembangkan bakat-bakat kemampuan jasmaniah dan rohaniah dalam
dirinya agar dapat memberikan prestasi semaksimal mungkin.
3. Orientasi keluar terhadap lingkungan
(budaya,sosialdan moral) dan masa depannya. Sumber orientasi keluar ini dibagi
atas :
- Pengembangan sebagai insan sosial
budaya
- Pengembangan sebagai insan sosial
politik dan sebagai insan patriot.
- Pengembangan sebagai insan sosial ekonomi,
termasuk sebagai insan kerja dan insan profesi yang mempunyai kemampuan untuk
mendayagunakan sumber alam dan menjaga kelestariannya.
- Pengembangan pemuda terhadap masa
depannya. Kepekaan terhadap masa depan akan menumbuhkan kemampuan untuk mawas
diri, kreatif, kritis.
Tujuan pembinaan dan pengembangan
generasi muda :
1. Memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa
2. Mewujudkan kader-kader penerus perjuangan
bangsa
3. Melahirkan kader-kader pembangunan
nasional dengan angkatan kerja berbudi luhur, dinamis dan kreatif.
4. Mewujudkan warga negara Indonesia yang
memiliki kreatifitas kebudayaan nasional.
5. Mewujudkan kader-kader patriot pembela
bangsa yang berkesadaran dan berketahanan nasional.
Jalur pembinaan dan pengembangan
generasi muda :
a. Kelompok jalur utama
- Jalur keluarga, pelaksanaan pembinaan
dan pengembangan adalah orang tua serta anggota keluarga terdekat
- Jalur generasi muda,
organisasi-organisasi pemuda yang ada seperti OSIS, Senat, Pramuka, Karang
taruna
b. Kelompok jalur penunjang
- Jalur sekolah/ pra sekolah :
organisasi orang tua murid, enataan mutu pendidik dan sarananya.
- Jalur masyarakat : jalur masyarakat yang
melembaga (lembaga peribadatan, organisasi sosial). Jalur masyarakat yang tidak
melembaga 9pergaulan sehari-hari, tenpat rekreasi)
c. Kelompok jalur koordinatif (jalur
pemerintah):
ü
Sistem pengkoordinasian melalui Badan Koordinasi Penyelenggaraan
Pembinaan Generasi muda.
ü
Pelaksanaan organisasi pembinaan dan pengembangan generasi muda melalui
satuan pengendali pembinaan generasi muda yang dipimpin oleh mentri urusan
pemuda.
Wujud sosialisai generasi muda /
mahasiswa :
1. Peranan pemuda/ mahasiswa dalam
menegakkan kemerdekaan. Setelah proklamasi pemuda Indonesia membentuk
organisasi politik maupun militer.
2. Peran mahasiswa/ pemuda dalam
mempelopori orde baru. Terbentuknya Front Pancasila yang melawan PKI dan dari
Front Pancasila lahir Kesatuan Aksi Mahasiswa / KAMI. KAMI menjadi pendobrak
menuju orde baru.
3. Peran pemuda dalam masyarakat
- Sebagai agent of change, yaitu
mengadakan perubahan dalam masyarakat kearah yang lebih baik dan bersifat
kemanusiaan.
- Sebagai agent of development, yaitu
melancarkan pembangunan disegala bidang yang bersifat fisik maupun non fisik.
- Sebagai agent of modernization, yaitu
pemuda bertindak sebagai pelopor pembaruan.
5. Rounded Rectangle: PENGEMBANGAN POTENSI
DAN KAREKTERISTIK KEPEMUDAAN Kerangka Sistem dan Mekanisme
Kesimpulan
Pada kenyataan ini, diperlukan penataan kehidupan
pemuda sehingga mereka mampu memainkan peranan yang penting dalam masa depan
sekalipun disadari bahwa masa depan tersebut tidak berdiri sendiri. Masa depan
adalah lanjutan masa sekarang, dan masa sekarang adalah hasil masa lampau.
Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi muda haruslah menanamkan
motivasi kepekaan terhadap masa datang sebagai bagian mutlak masa kini.
Kepekaan terhadap masa datang membutuhkan pula kepekaan terhadap
situasi-situasi lingkungan untuk merelevansikan partisipannya dalam setiap
kegiatan bangsa dan negara. Untuk itu, kualitas kesejahteraan yang membawa
nilai-nilai dasar bangsa merupakan faktor penentu yang mewarnai pembinaan
generasi muda dan bangsa dalam memasuki masa datang.
Masa depan suatu bangsa terletak
di tangan pemuda atau generasi mudanya sebab merekalah yang akan menggantikan
generasi sebelumnya dalam memimpin bangsa. Oleh karena itu, generasi muda perlu
diberi bekal berupa ilmu pengetahuan yang sesuai dengan tuntutan zaman, serta
tetap menjaga budaya bangsanya.
Pembangunan tidak akan berjalan
dengan lancar, bila manusia-manusianya tidak mau giat bekerja. Oleh karena itu,
pada hakikatnya pembangunan adalah penggantian yang lama dengan yang baru, yang
telah diperhitungkan dengan keadaan sekitarnya, maka mahasiswa selaku generasi
muda berkewajiban untuk ikut serta dalam derap pembangunan.
۞
الØمد
لله
ربّ
العٰلمين
۞
-----------------------------------------------------------------------
0 komentar:
Posting Komentar