۞ السَّــــــلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْــــــكُÙ…ْ
ÙˆَرَØْÙ…َــةُ اللــــهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُــــــــــهُ ۞
۞ بســـــــــــــم اللّـــه
الرّØÙ…ٰÙ†
الرّØيـــــــــــــم
۞
-----------------------------------------------------------------------
Seseorang terkadang berputus asa, atau menyalahkan Allah,
pada saat doa yang lama ia panjatkan tak kunjung dikabulkan. “Aku sudah
berahun-tahun berdoa, kenapa Allah tidak mengabulkan. Bukankah Dia sudah
berjanji, bahwa setiap doa tentu akan didengar atau dikabulkan!”, komentarnya.
Sebagai orang yang beriman, semestinya ia tidak keburu
menyalahkan Tuhan, akan tetapi hendaknya segera ber-introspeksi diri, sudahkah
ia memenuhi ketentuan syarat dan adab berdoa? Jika belum memenuhinya, segeralah
memenuhi ketentuannya, dan jika merasa telah memenuhi ketentuan tersebut,
hendakanya berkhusnu-zhon (berprasangka baik), bahwa Alloh belum mengabulkan
doanya itu adalah demi kebaikan dirinya.
Sabda Rosululloh: “Tiada seorang muslim pun yang berdoa
dalam kondisi ia tidak melakukan dosa dan tidak memutus hubungan shilaturrahim,
melainkan Allah akan memberikan kepadanya salah satu dari tiga pilihan. Yakni:
1) adakalanya disegerakan pengkabulan doanya di dunia;
2) Peng-kabulan doanya ditunda di akhirat; dan
3) adakalanya Alloh menghindarkan orang itu dari
keburukan/balak-bencana, (sebagai pengganti dari doa yang tak terkabul itu)”.
(HR Ahmad, Abu Ya’la, dan Hakim. Sanadnya Sahih).
Seseorang pernah mengadukan kepada Ibrahim bin Adham perihal
doanya yang tak kunjung dikabulkan. Jawab Ibrahim, “Penyebabnya ada sepuluh
kemungkinan:
1) Anda mengaku mengenal Alloh, tetapi hak-hak-Nya justru
sering Anda langgar;
2) Anda mengaku mencintai Rosululloh, tetapi sunah-nya tidak
dilakukan;
3) Anda suka membaca Al-Qur’an, tetapi kandungannya tidak
diamalkan;
4) Anda akui syetan
sebagai musuh, tetapi perbuatan Anda justru persis dengan setan;
5) Anda mohon dijauhkan dari neraka, tetapi Anda justru suka
berbuat dosa dan maksiat;
6) Anda mohon dimasukkan ke surga, tetapi Anda tidak beramal
sholih;
7) Anda sibuk mengoreksi aib orang lain, tetapi aib sendiri
justru dilupakan;
8) Anda yakin, kematian pasti akan datang, tetapi Anda tidak
mempersiapkan bekal amal sholih;
9) Anda ikut menguburkan orang mati, tetapi tidak mengambil
I’tibar / pelajaran dari peristiwa kematian;
10) Anda merasa banyak menerima nikmat dari Alloh, tetapi
tidak pernah bersyukur. Jika demikian keadaannya, bagaimana mungkin doa Anda
akan terkabul?”.
۞
الØمد
لله
ربّ
العٰلمين
۞
-----------------------------------------------------------------------
0 komentar:
Posting Komentar